Apakah Kita Bisa Menjadi Yang Kita Inginkan?
Hari ini seperti biasa saya terbangun kesiangan. Kemudian setelah sadar saya cek semua media sosial seperti instagram, x, youtube, dan whatsapp. Semua ini demi memuaskan hasrat melihat berita terkini, walaupun sebenarnya ketinggalan berita terkini pun tidak akan mempengaruhi kehidupan saya.
Menjelang siang saya membuat kopi. Secangkir kopi hitam pahit sebagai lecutan semangat untuk menjalani hari ini. Sesi minum kopi bagi saya merupakan ritual intim dengan diri sendiri, seperti halnya seorang master yogi dengan meditasinya, seorang bijak dengan refleksinya, atau pun seorang sufi dengan dzikir-dzikir tertentunya.
Di dalam sesi minum kopi saya membayangkan diri saya 5 tahun kedepan, lalu saya bandingkan dengan rutinitas harian saya beberapa hari terakhir. Ternyata jika saya mempertahankan rutintas harian, hasilnya tidak akan ketemu diri saya 5 tahun ke depan yang terbayangkan.
Berubah adalah jawabannya. Seperti halnya matahari yang terbit dan tenggelam kemudian menyebabkan siang-malam. Pergerakan orbit bumi mengelilingi matahari mempengaruhi perubahan musim. Tunas bambu pada 5 tahun pertama tumbuh di bawah tanah, kemudian setelah muncul kepermukan semakin meninggi dan mengeras dengan cepat.
Semua yang ada di alam semesta bergerak sesuai irmanya, tak terkecuali saya.